Narasi ‘Siak Tidak Baik-Baik Saja’ Bikin Petani Sawit Heran, soalnya Harga TBS Stabil Rp3.000-an

Siak – Petani kelapa sawit ikut merespon narasi kondisi Siak tidak baik-baik saja. Narasi itu beredar di dunia maya beberapa waktu terakhir. 

Menurut Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kabupaten Siak, Ariana Hamelan, kondisi petani sawit di Kabupaten Siak saat ini sangat baik. Sebab, harga TBS sawit masih stabil di angka Rp3.000/kg.

Hal ini juga sesuai dengan hasil penetapan Dinas Perkebunan Riau, bahwa harga TBS sawit khusus petani plasma naik sebesar Rp11,06/kg menjadi Rp 3.617,13/kg.

Begitu juga harga kelapa sawit mitra swadaya naik Rp25,59/kg menjadi Rp3.611,32/kg untuk kelompok usia tanam 9 tahun.

“Kalau di sisi petani, menurut saya sangat baik ya. Sebab harga TBS sawit masih stabil Rp3.000-an,” kata Ariana, Senin (28/4).

Kendati begitu, Ariana mengaku tidak mengetahui secara keseluruhan sisi ekonomi masyarakat Siak lainnya. Sebab, pendapatan masyarakat Siak tidak hanya pada sektor kelapa sawit, namun ada dari sektor lain.

“Tapi, sepengetahuan saya sektor sawit paling besar. Kalau petani sawit, saya rasa dengan harga TBS masih stabil seperti saat ini, aman lah,” jelasnya. 

Baca Juga:  ASPEKPIR Serukan Pentingnya Isu Regenerasi Profesi Petani Sawit Menjadi Perhatian Bersama

Terpisah, salah satu Tokoh Pemuda Siak Agus Saputra S.Sos, M.A.P, juga mengaku heran munculnya narasi bahwa kondisi Siak tidak baik-baik saja.

Padahal, menurutnya, perekonomian masyarakat Siak masih tergolong aman dibandingkan daerah lain yang lebih parah.

“Saya rasa itu hanya narasi-narasi segelintir orang karena Pilkada Siak tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK). Padahal kalau secara keseluruhan, kondisi ekonomi dan sosial masyarakat, menurut saya baik-baik saja. Apalagi petani sawit, dengan harga yang masih stabil, nyenyak tidurnya,” cetus Agus sambil tersenyum. 

Kendati begitu, Agus tidak menampik bahwa kondisi tunda bayar yang terjadi di Kabupaten Siak membuat sebagian kecil perekonomian masyarakat Siak terganggu. 
“Kalau itu memang benar. Tapi kan harus kita lihat juga, bahwa kasus tunda bayar ini tidak hanya terjadi di Siak. Saya rasa seluruh kabupaten/kota di Riau mengalaminya,” pungkasnya. (Elaeis.com)

Bagikan:

Informasi Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer
DSC02568 - Copy
Aspekpir Indonesia Gelar Rakernas 2025. Bahas Kemitraan Strategis Inti Plasma, PSR, Sarpras dan Beasiswa.
gubernur-riau-abdul-wahid-fotodiskominfo-riau-3w9xf-u4fg
Riau Berusaha Rebut Hak Kelola Kebun Eks Sawit Duta Palma
9sb1k4hf3g3d7nm
Dukungan Pemerintah Fakfak pada Industri Kelapa Sawit
Munassss
Secara Aklamasi, Setiyono Kembali Pimpin Aspekpir Indonesia Periode 2023-2028
Terbaru
Yulian-disbun
Harga sawit di Jambi turun akibat fluktuasi harga CPO pasar global
CREATOR: gd-jpeg v1
Perpres Penertiban Kawasan Hutan Muncul, Masa Depan Petani Plasma Terancam
1746547645-2560x1706
Prabowo Sebut Kelapa Sawit Indonesia Jadi Incaran Dunia
CREATOR: gd-jpeg v1
Riau Duduki Posisi Kedua Harga TBS Sawit Tertinggi Nasional