Terapkan GAP dan Bibit Unggul: Plasma Wilmar Panen Lebih Cepat

PALEMBANG-Koperasi Unit Desa (KUD) Perkebunan Kelapa Sawit Maju Jaya, plasma PT Buluh Cawang Plantation, Wilmar Group berhasil melakukan panen perdana hasil replanting (peremajaan) kelapa sawit hanya dalam 30-33 bulan setelah penanaman. Panen tersebut lebih cepat dari prediksi awal selama 36 bulan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerjasama antara petani plasma dan perusahaan.

 

Menurut Ketua KUD Maju Jaya I Ketut Sana, proses replanting dimulai sejak 2019 dan penanaman perdana dilakukan pada April 2020 lalu. Pemanenan yang lebih cepat tersebut karena ada kerja sama yang baik antara KUD plasma dan perusahaan yang dibarengi penerapan good agriculture practices (GAP), berupa penggunaan bibit unggul varietas TS1, waktu dan dosis pemupukan yang tepat, penyuluh perkebunan, serta pengendalian hama. Bibit unggul varietas TS1 yang diproduksi PT Tania Selatan dan pupuk dari Pupuk Mahkota, Wilmar Group.

 

“Meski panen dibawah tiga tahun, perusahaan membeli sawit KUD seperti harga sawit umur tiga tahun,” kata Ketut di sela Syukuran Panen Perdana di kebun plasma KUD Maju Jaya, Desa Suka Jaya, Ogan Komiring Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (9/1/2023) seperti ditulis situs berita infosawit.com.

 

Dia menjelaskan, panen tidak dilakukan serentak karena replanting dilakukan secara bertahap dalam beberapa gelombang dan diperkirakan bulan depan petani sudah seluruhnya panen. Total luas lahan kelapa sawit anggota KUD saat ini 600 hektare (ha) yang dikelola sekitar 300 petani sawit plasma.

 

Sebelumnya, produktivitas kelapa sawit anggota KUD hanya 14 ton per ha per tahun. Setelah menggunakan bibit unggul dari Tania Selatan, produktivitasnya diperkirakan memiliki potensi untuk mencapai hasil  hingga 30 ton per ha per tahun. “Kemitraan kami sudah sejak 1997. Kami berharap kedepan akan semakin baik,” kata Ketut dalam keterangannya.

Baca Juga:  Kaum Muda Sepatutnya Manfaatkan Potensi Perkebunan Secara Optimal

 

Selain itu, sejak 2018 Wilmar juga mendampingi KUD Maju Jaya mendapatkan dana replanting dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp 25 juta per ha. Saat ini, anggota KUD juga sedang dalam proses pembuatan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten OKI, Herliansyah Hilaludin mengapresiasi kerjasama antara Wilmar, Bank Sumsel Babel, dan dinas kehutanan dan lingkungan hidup. Pihaknya berharap, kerjasama yang baik tersebut dapat membantu petani menemukan solusi permasalahan yang mereka hadapi. “Memang ada masalah plasma yang sampai ke kami, tetapi kami berharap dengan kerja sama yang baik, itu dapat diselesaikan,” tuturnya.

 

Plantation Head Wilmar, Simon Siburat mengatakan, Wilmar berkomitmen memajukan petani plasma melalui pendampingan replanting agar produktivitasnya hampir sama dengan kebun inti. Umumnya, kebun sawit plasma telah melakukan replanting sehingga telah berpengalaman.

 

Sebelumnya, petani tidak percaya dengan bibit unggul karena sawit mampu tumbuh liar. Tetapi setelah 10 tahun, produktivitasnya rendah sehingga mereka melakukan replanting dan mulai menggunakan bibit unggul. “Perusahaan berusaha memberikan pendampingan, tetapi hasilnya tergantung keputusan masing-masing plasma,” kata Simon.

Bagikan:

Informasi Terkait
Populer
959d5656-7759-47db-99c6-04a070b81eb0
Didukung IAS Analysis, BSI dan Bionusa, Aspekpir Gelar Forum Bisnis Kemitraan Sawit 2025
DSC02568 - Copy
Aspekpir Indonesia Gelar Rakernas 2025. Bahas Kemitraan Strategis Inti Plasma, PSR, Sarpras dan Beasiswa.
MUSDA RIAU
Dewan Pengurus Daerah Tingkat I Aspekpir Indonesia Provinsi Riau
73852451p
Peraturan Menteri Pertanian No.26 tahun 2007 tentang Padoman Perizinan Usaha Perkebunan
Terbaru
PAJAKKK
Bersama BPDP dan Didukung UIR, Aspekpir Gelar Praktik Pembuatan Laporan Keuangan dan Pajak bagi UMKM di Riau
AHD09173
Bisnis Forum Kemitraan Sawit 2025 di Pekanbaru, Riau. Hasilkan Tiga MoU Strategis Dalam Bisnis Sawit Berkelanjutan
BIOCHAR2
Setelah di Kampar dan Rohul, Kolaborasi Aspekpir - BPDP Ajak Petani PIR Pelalawan Kembangkan Biochar
annasa_-_kebun_sawit_3_1724830674 (1)
Harga CPO Tembus 4.200 Ringgit, Saham Sawit TAPG hingga AALI Memanas