ASPEKPIR Siap Sukseskan Target PSR Seluas 200.000 Hektare di Tahun 2023

PEKANBARU-Dalam rangka percepatan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang sempat melambat realisasinya selama tahun 2022, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) siap mendukung akselerasi program PSR di 2023.

Hal itu disampaikan ASPEKPIR seusai auden antarasi antara Pengurus DPP Aspekpir Indonesia dengan jajaran Ditjen Perkebunan yang di pimpin langsung oleh Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah di Kementerian Pertanian belum lama ini.

 

Dirjen Perkebunan saat memberikan pengarahan.

 

Dalam arahannya, Dirjen Perkebunan berharap Aspekpir mampu berperan aktif dalam mendukung terget PSR sebanyak 200.000 hektar selama tahun 2023. Setelah audiensi tersebut, Dirjen langsung menindak lanjuti dengan melakukan kunjungan kerja ke Riau pada tanggal 27 Januari 2023.

Rombongan Dirjen, berserta jajaran Direksi PTPN V dan jajaran Pengurus DPD I ASPEKPIR Riau beserta DPP ASPEKPIR, menggelar pertemuan lanjutan di Hotel Pangeran.

Sebagai Asosiasi yang anggotanya merupakan pekebun plasma, sudah barang tentu menyambut gembira adanya akselerasi percepatan pelaksanaan program PSR, khususnya di Riau yang merupakan kolaborasi antara PTPN V, Aspekpir dan Dirjen Perkebunan sehingga diharapkan segera mendapatkan solusi atas masalah persyaratan yang menghambut usulan PSR.

Baca Juga:  Ketua Umum Aspekpir Jelaskan Tujuan Program BIKOPRA

Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan saat ini petani di Riau dihadapkan ragam persoalan pelik untuk meremajakan sawit renta. Sebut soal administrasi yang mempersulit petani.

Setiyono berharap Andi menjadikan ASPEKPIR sebagai mitra strategis meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Apalagi selama ini ASPEKPIR menjadi mitra pemerintah memajukan perkebunan rakyat. “Kami ingin berkolaborasi, kita harus bergairah memajukan perkebunan sawit Indonesia, khususnya Riau,” jelas Setiyono.

 

Suasana dialog.

Untuk perkebunan kelapa sawit yang sudah saatnya untuk diremejakan, secara data di atas kertas, luas perkebunan anggota Aspekpir dapat memenuhi terget yang diminta oleh Dirjen Perkebunan. “Namun, semua tergantung hasil sosialisasi kepada pekebun dan kelembagaannya,” kata Ketua DPD I Aspekpir Riau Sutoyo yang juga Bendahara Umum DPP Aspekpir.

Mengingat kebun yang akan menjadi sasaran PSR adalah milik pekebun secara mutlak, katanya, dibutuhkan pendekatan secara santun agar muncul rasa simpati untuk segera mengusulkan peremajaan.

Setelah mendapat Surat Penugasan Aspekpir akan segera melakukan sosialisasi dari Forum ke Forum KUD yang ada di masing-masing Kabupaten, di Provinsi Riau dan daerah lainnya di Indonesia.

Bagikan:

Informasi Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer
20250514-20250501-img-7151
CPO Anjlok, Harga TBS Sawit Turun Jadi Rp 2.580 Per Kilogram
Yulian-disbun
Harga sawit di Jambi turun akibat fluktuasi harga CPO pasar global
DSC02568 - Copy
Aspekpir Indonesia Gelar Rakernas 2025. Bahas Kemitraan Strategis Inti Plasma, PSR, Sarpras dan Beasiswa.
gubernur-riau-abdul-wahid-fotodiskominfo-riau-3w9xf-u4fg
Riau Berusaha Rebut Hak Kelola Kebun Eks Sawit Duta Palma
Terbaru
1747756241-4032x3024
Pengusaha Sawit Wajib Gabung Gapki agar Peroleh Proper Hijau
CREATOR: gd-jpeg v1
Sumatera Barat Masih Merajai Harga Kelapa Sawit di Indonesia
1241287269p
Gapki Sebut Kenaikan Tarif Pungutan Ekspor Sawit Berpotensi Tekan Harga TBS Petani
20250514-20250501-img-7151
CPO Anjlok, Harga TBS Sawit Turun Jadi Rp 2.580 Per Kilogram