Sawit Melejit: Harga CPO Naik Nyaris 4%, Tertinggi dalam 2 Bulan

Jakarta – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat pada perdagangan kemarin. Sejumlah sentimen menjadi pendongkrak harga CPO. 

Pada Rabu (19/2/2025), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Mei ditutup di MYR 4.673/ton.

Melonjak 3,75% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 17 Desember 2024 atau sekira 2 bulan terakhir.

Harga CPO masih melaju di tren positif. Dalam seminggu terakhir, harga naik 1,54% secara point-to-point.

Selama sebulan ke belakang, harga CPO meroket 11,63%.

Setidaknya ada 2 sentimen utama pengerek harga CPO. Pertama adalah prediksi cuaca di Malaysia, produsen CPO terbesar kedua dunia.

Dalam laporan terbarunya, Jabatan Meteorologi Malaysia menyebut curah hujan lebat diperkirakan terjadi pada 21-25 Februari.

Terutama di wilayah timur dan Semenanjung Malaysia. Situasi ini bisa mengganggu produksi CPO. Saat produksi turun, maka harga bergerak naik.

Kedua adalah perkembangan harga minyak nabati lainnya. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) bertambah 0,84%. Sementara di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) menguat 1,63%.

Baca Juga:  SNV Indonesia dan Mitra Terapkan Perkebunan Regeneratif untuk Kelapa Sawit

Saat harga minyak kedelai makin mahal, maka keuntungan untuk beralih ke CPO akan meningkat. Sebab, kedua komoditas ini bisa saling menggantikan.

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana dengan prediksi harga CPO untuk hari ini? Apakah masih bisa naik lagi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO cukup nyaman di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 59. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 77. Menghuni area beli (long) yang lumayan kuat.

Namun dengan kenaikan yang sudah begitu tinggi, harga CPO jadi rawan terkoreksi. Ada kemungkinan harga CPO akan menguji support MYR 4.560/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di MYR 4.414/ton bisa menjadi target berikutnya.

Sedangkan target resisten ada di MYR 4.758/ton. Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 5.201/ton. (Bloombergtechnoz.com)

Bagikan:

Informasi Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer
20250514-20250501-img-7151
CPO Anjlok, Harga TBS Sawit Turun Jadi Rp 2.580 Per Kilogram
Yulian-disbun
Harga sawit di Jambi turun akibat fluktuasi harga CPO pasar global
DSC02568 - Copy
Aspekpir Indonesia Gelar Rakernas 2025. Bahas Kemitraan Strategis Inti Plasma, PSR, Sarpras dan Beasiswa.
gubernur-riau-abdul-wahid-fotodiskominfo-riau-3w9xf-u4fg
Riau Berusaha Rebut Hak Kelola Kebun Eks Sawit Duta Palma
Terbaru
1747756241-4032x3024
Pengusaha Sawit Wajib Gabung Gapki agar Peroleh Proper Hijau
CREATOR: gd-jpeg v1
Sumatera Barat Masih Merajai Harga Kelapa Sawit di Indonesia
1241287269p
Gapki Sebut Kenaikan Tarif Pungutan Ekspor Sawit Berpotensi Tekan Harga TBS Petani
20250514-20250501-img-7151
CPO Anjlok, Harga TBS Sawit Turun Jadi Rp 2.580 Per Kilogram