SNV Indonesia dan Mitra Terapkan Perkebunan Regeneratif untuk Kelapa Sawit

Jakarta – Project Manager SNV Indonesia, Bharaty, mengungkapkan bahwa program Biodiverse & Inclusive Palm Oil Supply Chain (BIPOSC), bertujuan untuk mencapai rantai pasok minyak kelapa sawit berkelanjutan melalui penerapan praktik perkebunan regeneratif, model agroforestry yang melokal, serta perlindungan ekosistem.

Hal tersebut diharapkan mampu menjadi solusi untuk menciptakan rantai pasok minyak sawit yang bebas dari deforestasi.

Untuk diketahui, SNV Indonesia menjalin kerjasama untuk meningkatkan kapasitas pekebun swadaya kelapa sawit bersama dengan Musim Mas Group, Livelihoods Fund for Family Farming (L3F) dan ICRAF dengan mengaplikasikan model perkebunan regeneratif. Kolaborasi tersebut diketahui telah dimulai sejak tahun 2021 serta sudah diterapkan pada pekebun swadaya di Labuhanbatu, Sumatera Utara.

“Dalam pelaksanaannya, BIPOSC mengadopsi praktik yang sudah distandarkan dan bersifat non-profit dengan target pekebun swadaya kelapa sawit yang bernaung di bawah Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu (APSKS LB), Sumatera Utara,” kata Bharaty, dalam keterangan yang diterima, Rabu (11/12/2024).

Baca Juga:  Nigeria dan Kongo Ingin Jadi Anggota Dewan Negara Penghasil Sawit

Praktik perkebunan regenerative tersebut sangat penting lantaran terkait dengan isu perubahan iklim serta hilangnya keanekaragaman hayati. Pasalnya, praktik perkebunan tersebut dinilai mempunyai prinsip meningkatkan kesehatan tanah dan keanekaragaman hayati, mengurangi erosi tanah, limpasan air, emisi gas rumah kaca dan kebocoran nitrogen.

“Sebagai organisasi mitra pembangunan global, SNV mendukung Pemeritah Indonesia memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs),” ungkap dia.

Pekebun swadaya dalam program BIPOSC menerapkan perkebunan regeneratif dan model agroforestry secara komprehensif. Hal ini otomotis membuat kesuburan dan keanekaragaman hayati tanah bisa terus terjaga serta bermanfaat besar bagi perekonomian dan kehidupan pekebun.

Adapun pendekatan yang dilakukan dalam program BIPOSC kepada para pekebun swadaya tersebut yakni melalui pelatihan Best Management Practices (BMP) perkebunan regeneratif. Misalnya pengaplikasian bio input, penerapan teknik mulsa (penyusunan pelepah), penanaman cover crop, pengaplikasian pupuk kompos, hingga pengendalian hama terpadu. (Wartaekonomi.co.id)

Bagikan:

Informasi Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer
20250514-20250501-img-7151
CPO Anjlok, Harga TBS Sawit Turun Jadi Rp 2.580 Per Kilogram
Yulian-disbun
Harga sawit di Jambi turun akibat fluktuasi harga CPO pasar global
DSC02568 - Copy
Aspekpir Indonesia Gelar Rakernas 2025. Bahas Kemitraan Strategis Inti Plasma, PSR, Sarpras dan Beasiswa.
gubernur-riau-abdul-wahid-fotodiskominfo-riau-3w9xf-u4fg
Riau Berusaha Rebut Hak Kelola Kebun Eks Sawit Duta Palma
Terbaru
1747756241-4032x3024
Pengusaha Sawit Wajib Gabung Gapki agar Peroleh Proper Hijau
CREATOR: gd-jpeg v1
Sumatera Barat Masih Merajai Harga Kelapa Sawit di Indonesia
1241287269p
Gapki Sebut Kenaikan Tarif Pungutan Ekspor Sawit Berpotensi Tekan Harga TBS Petani
20250514-20250501-img-7151
CPO Anjlok, Harga TBS Sawit Turun Jadi Rp 2.580 Per Kilogram