Ketua Umum Aspekpir Jelaskan Tujuan Program BIKOPRA

JAKARTA-Kementerian Pertanian menetapkan luas tutupan lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia seluas 16,38 juta hektar yang tersebar di 26 provinsi sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian No.833/KPTS/ SR.020/M/12/2019.

Selain itu, Kementerian Pertanian menyatakan bahwa kebun kelapa sawit di Provinsi Riau adalah yang terluas di Indonesia dengan luasan lahan mencapai 20,08 % atau sekitar 3,38 juta hektar.

Data ini menyiratkan kepada kita bahwa desa-desa di Provinsi Riau memiliki areal kebun kelapa sawit yang cukup luas dan kelapa sawit merupakan tanaman berkah yang memiliki banyak manfaat.
Manfaat yang bisa diolah mulai dari buah, daun, lidi, pelepah dan lainnya diolah menjadi industri hulu dan hilir (minyak sawit dan turunannya). Namun sampai dengan saat ini pelepah termasuk lidi dan daun secara umum belum dimanfaatkan dengan baik, masih berupa limbah yang kurang bernilai.

Baca Juga:  Komisi IV, BPDPKS & Aspekpir Gelar Sosialisasi Sawit Baik di Garut, Jawa Barat

“Atas dasar itulah timbul ide membangun industri berbasis potensi yang ada di desa-desa yang bernama “BIKOPRA”,” kata Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Setiyono beberapa waktu lalu.

Tujuannya adalah untuk membangkitkan gairah berusaha mengelola limbah yang tersedia di sekitar kebun. Kemudian membuka lapangan kerja bagi keluarga dan masyarakat sekitar, sehingga dapat mengentaskan kemiskinan.

Selain itu, BIKOPRA bisa menjadi ujung tombak kegiatan pemerintah sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perindustrian, perdagangan, ketenaga kerjaan, memotivasi peternak untuk bangkit kembali meningkatkan populasi hewan ternak untuk mencapai swasembada daging dan memanfaatkan limbah sawit yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Bagikan:

Informasi Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer
20250514-20250501-img-7151
CPO Anjlok, Harga TBS Sawit Turun Jadi Rp 2.580 Per Kilogram
Yulian-disbun
Harga sawit di Jambi turun akibat fluktuasi harga CPO pasar global
DSC02568 - Copy
Aspekpir Indonesia Gelar Rakernas 2025. Bahas Kemitraan Strategis Inti Plasma, PSR, Sarpras dan Beasiswa.
gubernur-riau-abdul-wahid-fotodiskominfo-riau-3w9xf-u4fg
Riau Berusaha Rebut Hak Kelola Kebun Eks Sawit Duta Palma
Terbaru
1747756241-4032x3024
Pengusaha Sawit Wajib Gabung Gapki agar Peroleh Proper Hijau
CREATOR: gd-jpeg v1
Sumatera Barat Masih Merajai Harga Kelapa Sawit di Indonesia
1241287269p
Gapki Sebut Kenaikan Tarif Pungutan Ekspor Sawit Berpotensi Tekan Harga TBS Petani
20250514-20250501-img-7151
CPO Anjlok, Harga TBS Sawit Turun Jadi Rp 2.580 Per Kilogram