DARI BIMTEK BIKOPRA KALBAR: Pemprov Kalbar Apresiasi Bimtek Bikopra Bagi Anggota ASPEKPIR

PONTIANAK– Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menghadirkan program Bangun Industri Koperasi Rakyat Indonesia Sejahtera atau BIKOPRA.

Salah satu misi dari program ini adalah, melakukan penguatan terhadap koperasi rakyat, dan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM yang terintegrasi dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Sebagai langkah awal dari program ini, Aspekpir Indonesia menggelar bimbingan teknis bagi UMKM binaan koperasi perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalimantan Barat.

Sebelumnya, Aspekpir sudah melaksanakan bimtek yang sama di Provinsi Riau. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, mewakili Gubernur Sutarmidji, yang ditandai dengan pemukulan gong, Senin (20/2/2023).

Berdasarkan jadwalnya, Bimtek UMKM BIKOPRA Aspekpir Indonesia di Kalimantan Barat, akan digelar selama tiga hari. Dari Senin, hingga Rabu (22/2/2023).

Bimtek ini diikuti oleh 120 peserta. Heronimus mengapresiasi kegiatan Bimtek UMKM BIKOPRA yang digagas oleh Aspekpir Indonesia. Ia berharap, Bimtek ini memberikan pengetahuan yang banyak bagi para peserta.

“Kami mendukung tata kelola kelapa sawit di Indonesia. Karena, itu sangat bagus untuk membangun perekonomian,” kata Heronimus Hero, saat memberikan sambutan.

Menurutnya, Kalimantan Barat merupakan lumbung perkebun kelapa sawit terbesar di Indonesia. Potensi ini mestinya memberi dampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Maka, ia mendorong tata niaga industri perkebunan kelapa sawit dikelola dengan baik. Program UMKM dan perkebunan plasma harus terintegrasi.

 

Penyerahan cenderamata.

Heronimus juga mendorong agar seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalbar bergabung dalam asosiasi. Sebab kelembagaan asosiasi merupakan pintu gerbang komunikasi anatara pemerintah dengan perusahaan. “Kita tidak bicara langsung dengan perusahan, harus lewat asosiasi,” ucapnya.

Saat ini, Heronimus menyebut, banyak peluang ekomoni yang bisa dimanfaatkaan melalui sektor perkebunan kelapa sawit. Di antaranya integrasi sapi dan sawit. “Pemerintah mendukung untuk mengoptimalkan sumber daya tanaman sawit ini. Kita juga hurus menjaga budidaya lingkungan, agar sawit tidak membawa dampak kurang baik bagi lingkungan,” katanya.

Baca Juga:  Setelah Sukses di Riau, Aspekpir dan BPDPKS Gelar Bimtek Bikopra di Kalbar dan Sumut.

Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah mengatakan dukungan BPDPKS terhaadap kegiatan bimbingan teknis UMKM Bikopra ini merupakan bagian dari program kemitraan sesuai dengan tugas BPDPKS yakni menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit Indonesia.

Dia menjelaskan kelapa sawit merupakan salah satu sector yang memberikan kontribusi besar terhadap devisa negara. Tentu kami ingin agar kegiatan kelapa sawit ini bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia sehingga BPDPKS sangat mendukung program Bikopra ini. Diharapkan kegiatan ini tidak selesai hanya di sini, tetapi juga mampu menghasilkan produk sesuai yang diharapkan.

“Terkait kemitraan program kelapa sawit, kami bukan hanya I love you full, tapi kami we will support you full. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di Bimtek, tetapi bisa menghasilkan program-program nyata,” katanya.

Ketua Umum ASPEKPIR Setiyono mengatakan luas perkebunan kelapa sawit di provinsi Kalimantan Barat mencapai 1,9 juta hektare. Adapun luas perkebunan plasma mencapai 350.000 ha yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam rangka mendukung program BIKOPRA bagi anggota ASPEKPIR di Kalimantan Barat.

Setiyono mengajak para koperasi bangkit dan jaya lagi seperti dahulu. “Harapannya dengan acara Bikopra di Kalbar koperasi atau UMKM di wilayah PIR bisa bangkit lagi seperti dulu kejayaan KUD kembali,” tandasnya.

Ketua Aspekpir Kalbar YS Marjitan mengatakan gelaran ini bertujuan untuk meningkatkan kemitraan, baik itu antara sesama anggota koperasi maupun dengan pihak perusahaan. Selain itu juga menggerakkan koperasi terutama dalam sektor UMKM.

Dalam gelaran ini Aspekpir menggandeng sedikitnya 80 koperasi yang tersebar di provinsi tersebut. “Ini adalah komitmen kita untuk perkebunan sawit berkelanjutan seperti target pemerintah,” ujarnyanya.

Bagikan:

Informasi Terkait
Populer
DSC02568 - Copy
Aspekpir Indonesia Gelar Rakernas 2025. Bahas Kemitraan Strategis Inti Plasma, PSR, Sarpras dan Beasiswa.
menteri-agraria-dan-tata-ruangbadan-pertanahan-nasional-artbpn-nusron-wahid_169
Aturan Plasma Sawit Wajib Bagi Perusahaan Naik Jadi 30%
MUSDA RIAU
Dewan Pengurus Daerah Tingkat I Aspekpir Indonesia Provinsi Riau
73852451p
Peraturan Menteri Pertanian No.26 tahun 2007 tentang Padoman Perizinan Usaha Perkebunan
Terbaru
AHD09173
Bisnis Forum Kemitraan Sawit 2025 di Pekanbaru, Riau. Hasilkan Tiga MoU Strategis Dalam Bisnis Sawit Berkelanjutan
BIOCHAR2
Setelah di Kampar dan Rohul, Kolaborasi Aspekpir - BPDP Ajak Petani PIR Pelalawan Kembangkan Biochar
annasa_-_kebun_sawit_3_1724830674 (1)
Harga CPO Tembus 4.200 Ringgit, Saham Sawit TAPG hingga AALI Memanas
959d5656-7759-47db-99c6-04a070b81eb0
Didukung IAS Analysis, BSI dan Bionusa, Aspekpir Gelar Forum Bisnis Kemitraan Sawit 2025